|
|
|
Imelda
Fransisca, 22, Miss Indonesia
Imel,
sapaan akrabnya, memiliki pribadi yang tangguh. Ia pernah menderita penyakit anoreksia, yang kemudian membawanya mengambil
jurusan psikologi di OHIO State University, AS. Sedari kecil, Imel sudah bercita-cita menjadi model.
Gadis
dengan tinggi 172 cm ini termasuk wanita aktif yang gemar berolah raga. Selain basket, ia juga mahir olah raga tolak peluru.
Setelah kontes Miss ASEAN, Imel bertekad kembali ke bangku kuliah, mengambil gelar master di bidang psikologi.
Menghadapi
kompetisi Miss ASEAN 2005 ini, Imel dengan mantap mengaku sangat siap. Dengan optimisme yang tinggi, Imel akan berusaha keras
membawa mahkota pertama Miss ASEAN ke Indonesia. "Saya yakin mahkota pertama Miss ASEAN akan jatuh ke tangan Indonesia. Saya akan berjuang keras," urai Imel yang sudah menjalani karantina untuk mendapat bekal soal ASEAN.
|
|
|
|
|
|
|
Panisa
Chaikanarakkul, 23, Miss Thailand
Panisa
merupakan figur wanita kosmopolitan. Ia meraih gelar kesarjanaan bidang administrasi bisnis di Universitas Assumtion di Thailand.
Diwaktu senggang, Panisa menghabiskan waktu dengan bermain golf atau berenang. Gadis yang fasih berbahasa Inggris ini juga
gemar berbisnis. Ia bercita-cita untuk membuat lapangan usaha sendiri.
Mengikuti
Miss ASEAN adalah sesuatu yang membanggakan bagi Panisa. Dia berharap jika bisa menang nantinya dia akan membawa nama ASEAN
ke manca negara. Panisa juga sudah siap jika dia harus tinggal di Indonesia.
Baginya, Thailand dan Indonesia memiliki banyak
persamaan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jhezarie
Javier, 23, Miss Filipina
Jhezarie
memang cantik. Tingginya 175.5 cm, kulitnya putih, senyumnya pun menawan. Ia juga ramah, murah senyum dan hangat. Kehilangan
ayahnya, Francisco Javier pada usia 4 tahun, membuat si cantik yang akrab disapa Jherie memiliki kepedulian besar kepada anak
yatim piatu. Melalui Binibining Pilipinas Charities Inc, tempatnya bekerja, ia membantu keluarga dan anak-anak yang tidak
mampu. Dia juga dikenal sebagai sosok yang sangat supel, dia pandai bergaul.
Lulusan
Management Hotel dan Restaurant dari Universitas St. Thomas (Universitas tertua di Asia), ini sangat menyukai kegiatan outdoor. Hobinya melakukan snorkelling di laut.
Jherie juga sangat menyukai binatang. Saat berkunjung ke Indonesia Februari lalu, Jherie sempat mencium komodo. "Rasanya kayak
mencium Iguana. Kebetulan saya punya satu di rumah. Jadi ya nggak ada rasa jijik atau apa," katanya.
|
|
|
|
|
|
|
Ei
Yupa Win, 21, Miss Myanmar
Gadis
berwajah innocent ini memiliki latar belakang seni yang kental. Sedari kecil, E, sapaan akrabnya, sangat suka mendengarkan
Mozart dan Bach. Cita-citanya ingin menjadi pianis klasik. Kepiawaian E bermain piano tak perlu diragukan lagi. Selain kuliah,
ia juga aktif bekerja sebagai communication officer di sebuah lembaga swadaya masyarakat.
Berbeda
dengan beberapa kontestan lain yang menganggap bahwa kontes Miss ASEAN adalah ajang mencari teman, E malah berpendapat bahwa
ajang ini akan menjadi kompetisi yang ketat. "Soalnya semua kontestannya cantik-cantik dan pintar. Saya sendiri juga harus
benar-benar mempersiapkan diri biar nggak kalah sama yang lain," tandasnya mantap.
|
|
|
|
|
|
|
|